Entahlah, aku begitu yakin denganmu
Entahlah...
Aku begitu yakin denganmu...
Setiap kali aku ingin pergi kamu hadir.
Tapi sebaliknya, saat aku membutuhkanmu kamu tak ada.
Tapi setiap kali hati ini berpasrah, atas semua ketetapanNya, berpasrah atas segala rasa yang datang tak pernahpermisi kamu selalu hadir.
Yang membuatku gagal move on...
Aku kok membayangkan hidup bersamamu nanti, mendidik dan mengasuh Mia, yang semoga saja mendidik dan mengasuh adiknya Mia juga nanti.
Dan aku berharap kamu bisa menyayangi Mia seperti menyayangi anak kandungmu sendiri.
Dan kamu bisa menjadi figur ayah yang baik untuk Mia, itu harapku padamu mas.
Yang membuatku begitu meyakinimu adalah duluuu kala kamu seolah-olah menyayangi Mia, bahkan saat kita belum pernah terjerumus dalam perasaan yang begitu dalam
Kamu menyayangi Mia dan memberikan perhatian kepada Mia melebihi ayahnya sendiri.
Itu yang membuatku yakin
Semoga saja nanti dan seterusnya begitu andaikan kita memang berjodoh.
Tapi aku tak ingin menghubungimu mas, bagiku beberapa kali aku menghubungimu minggu lalu dan responmu datar itu sudah cukup.
Mungkin aku yang salah berharap.
Seketika itu juga aku pasrah atas segala rasa ini.
Tapi kamu hadir lagi.
Aku ingin tidak terlalu berharap.
Andaikan kamu memang untukku, pada waktu yang tepat Allah akan memberikan jalanNya dari jalan yang tak terduga.
Aku tak ingin terlalu memaksakan kehendak Yang Maha Kuasa.
Aku hanya ingin yang terbaik untuk hidupku.
Kalau kita memang berjodoh, semoga Allah memberikan jalan di waktu yang tepat.
Memberikan restu kepada orangtuaku, orangtuamu, dan kerabat semuanya
Aamiin
Aku begitu yakin denganmu...
Setiap kali aku ingin pergi kamu hadir.
Tapi sebaliknya, saat aku membutuhkanmu kamu tak ada.
Tapi setiap kali hati ini berpasrah, atas semua ketetapanNya, berpasrah atas segala rasa yang datang tak pernahpermisi kamu selalu hadir.
Yang membuatku gagal move on...
Aku kok membayangkan hidup bersamamu nanti, mendidik dan mengasuh Mia, yang semoga saja mendidik dan mengasuh adiknya Mia juga nanti.
Dan aku berharap kamu bisa menyayangi Mia seperti menyayangi anak kandungmu sendiri.
Dan kamu bisa menjadi figur ayah yang baik untuk Mia, itu harapku padamu mas.
Yang membuatku begitu meyakinimu adalah duluuu kala kamu seolah-olah menyayangi Mia, bahkan saat kita belum pernah terjerumus dalam perasaan yang begitu dalam
Kamu menyayangi Mia dan memberikan perhatian kepada Mia melebihi ayahnya sendiri.
Itu yang membuatku yakin
Semoga saja nanti dan seterusnya begitu andaikan kita memang berjodoh.
Tapi aku tak ingin menghubungimu mas, bagiku beberapa kali aku menghubungimu minggu lalu dan responmu datar itu sudah cukup.
Mungkin aku yang salah berharap.
Seketika itu juga aku pasrah atas segala rasa ini.
Tapi kamu hadir lagi.
Aku ingin tidak terlalu berharap.
Andaikan kamu memang untukku, pada waktu yang tepat Allah akan memberikan jalanNya dari jalan yang tak terduga.
Aku tak ingin terlalu memaksakan kehendak Yang Maha Kuasa.
Aku hanya ingin yang terbaik untuk hidupku.
Kalau kita memang berjodoh, semoga Allah memberikan jalan di waktu yang tepat.
Memberikan restu kepada orangtuaku, orangtuamu, dan kerabat semuanya
Aamiin
Komentar
Posting Komentar